Jakarta (UNAS) – Fakultas Teknik dan Sains (FTS) kembali melepas 64 calon wisudawan/i pada periode Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 secara luring dan daring pada Sabtu, (6/11). Mengangkat tema ‘Strategi dan Peluang Lulusan Teknik Dan Sains Agar Tetap Produktif dan Bersaing Pada Masa Pandemi’ kegiatan ini diisi pembekalan oleh narasumber, Dr. Heni Jusuf, S.Kom., M.Kom. selaku dosen FTS Universitas Nasional.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Program Studi Teknik Fisika Erna Kusumawati, S.Pd.SI., M.Sc., Ketua Program Studi Teknik Elektro Fuad Djauhari, S.T., M.T., Ketua Program Studi Teknik Mesin Basori, S.T., M.T., Ketua Program Studi Fisika Drs. Ari Mutanto, M.Pd., dan para dosen FTS Ir. Ajat Sudrajat, MT., Ph.D., Endang Retno Nugroho, S.Si., M.Si., Asmawi, S.T., M.T.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Dr. Viktor Vekky R Repi, S.T., M.T., mengatakan FTS terus berupaya untuk menjadi fakultas yang unggul guna menunjang Unas menjadi research university. Ia memaparkan bahwa pada saat ini FTS berada pada posisi Teaching University namun kedepan pada tahun 2024 FTS berada pada posisi research university.
Namun hal itu perlu didukung dengan berbagai faktor seperti memiliki sumber daya yang unggul dan memiliki kompetensi yang baik serta memiliki prestasi yang diakui dunia. “Oleh karena itu maka kebijakan fakultas yang menjadi visi kami adalah menjadi fakultas yang unggul dengan tentu saja sumber daya yang unggul, dosen yang berpredikat doktor semua mendekati 100% dan prestasi yang dipunyai itu diakui oleh tingkat dunia sembari FTS menjadi ujung tombak atau menjadi pemandu bagi perkembangan bangsa dan negara guna kemakmuran rakyat tentunya,” terangnya.
Untuk mencapai sumber daya yang unggul, kompetensi lulusan FTS harus memiliki tiga kemampuan seperti bahasa inggris, bahasa pemrograman (coder), dan penguasaan ilmu statistik yaitu kemampuan untuk membaca trend, dengan mengolah data dan melakukan analisis data dengan statistik.
“Inilah fokus yang harus dikembangkan fakultas bahwa tiga hal ini akan mentrigger atau mendrive keberadaan kita menghendaki teknologi yang nantinya era disrupsi ini menjadi kebiasaan atau normal baru,” jelas Vekky.
Ia pun berpesan kepada para lulusan untuk menjadi tenaga yang profesional dan mengerti tentang tanggung jawab profesi dan etika, berkomunikasi dengan baik sebagai makhluk sosial, memiliki wawasan dan tetap belajar sepanjang hayat.
Sementara itu dalam pembekalannya, Dr. Heni Jusuf, S.Kom., M.Kom,. menjelaskan pada masa pandemi Covid-19 aktivitas pekerjaan mengalami perubahan dimana pekerjaan dapat dilakukan dimana saja dan dapat dilakukan kapan saja. Dengan perubahan tersebut para lulusan didorong untuk beradaptasi dengan kondisi pekerjaan ditengah pandemi.
Heni juga mengungkapkan peluang posisi pekerjaan yang dapat dimanfaatkan oleh para lulusan FTS di masa pandemi. “ Adapun peluang posisi yang dapat dilakukan dari rumah yaitu Information Technology, Financial, serta Customer Service posisi tersebut memiliki banyak peluang di masa pandemi ini,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, hal tersebut terjadi karena di masa pandemi ini setiap pekerjaan dilakukan secara daring dan bidang usaha online mengalami peningkatan. Sementara dalam menjalankan perusahaan, pencatatan pendapatan, pengeluaran serta pajak tetap menjadi bagian tanggung jawab perusahaan di kondisi apapun termasuk saat pandemi hal tersebut membuat kompetensi financial masih sangat dibutuhkan saat ini.
Lebih jauh Heni menjelaskan era industri 4.0 juga sudah masuk di berbagai sektor sehingga pekerjaan operator sudah digantikan oleh mesin yang terafiliasi dengan Artificial Intelligence (AI) dan yang hanya mampu bertahan adalah mereka yang memiliki skill.
Dalam kesempatan itu, Heni menyebut lima strategi yang dapat dilakukan para wisudawan untuk dapat bersaing di masa pandemi. Pertama yaitu Educational Standard dimana para wisudawan harus mengikuti proses pendidikan. Kedua wisudawan melakukan Assessment Standard dimana wisudawan menjalankan aktivitas tugas akhir untuk mencapai gelar sarjana hal ini menjadi latihan bagi wisudawan sebelum terjun ke lapangan.
Ketiga yaitu Certification Standard dimana wisudawan harus mengikuti sertifikasi sesuai bidangnya. Sebab sertifikasi menjadi nilai tambah bagi calon tenaga kerja yang akan terjun ke dunia industri. Keempat Competency Standard yaitu para wisudawan terus melatih kompetensi diri sesuai dengan pekerjaan yang diinginkan atau dibutuhkan oleh perusahaan.
Dan terakhir adalah Occupational Standard yaitu memahami dan mengetahui tugas pokok dan fungsi dari suatu pekerjaan yang diinginkan.
“Itu adalah lima strategi yang dapat dilakukan wisudawan agar tetap mampu bersaing. Tidak mudah memang menjadi wisudawan di masa pandemi ini, jadi kita harus pintar-pintar melangkah untuk kedepannya karir kita naik dan bagus,” ujarnya.
Kegiatan ini dilanjutkan pemberian penghargaan kepada lulusan terbaik. Adapun lulusan terbaik program studi Fisika ialah Syefira Lupita azmi, S.Si. dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,72. Untuk program studi Teknik Elektro predikat mahasiswa terbaik diraih oleh Faqihudin Nur Ismail, S.T. dengan IPK 3,32.
Selanjutnya, untuk lulusan terbaik program studi Teknik Mesin diraih Arigunawan, S.T. dengan IPK 3,42. Lulusan terbaik dari program studi Teknik Fisika yaitu Fathiyah Fairuz Salsabila, S.T. dengan IPK 3,75. (*DMS)
