Jakarta (UNAS) – Universitas Nasional (UNAS) menyelenggarakan Workshop on Macroalgae Biodiversity di Pulau Kemojan, Taman Nasional Karimunjawa, pada Sabtu (6/12). Kegiatan yang berlangsung di Royal Ocean Karimunjawa ini diikuti dosen, peneliti, dan peserta pelatihan CBCD dari berbagai perguruan tinggi. Workshop ini menjadi ruang kolaborasi untuk memperdalam pengetahuan tentang keanekaragaman makroalga dan peluang pemanfaatannya bagi masa depan berkelanjutan.
Pembahasan dalam workshop meliputi potensi makroalga sebagai sumber pangan, bahan baku farmasi, kosmetik, hingga energi terbarukan. Peserta juga mendapatkan pelatihan metode RAMES dan GIBEX, teknik analisis bioaktivitas makroalga yang dapat diterapkan langsung dalam riset lapangan.
Kegiatan ini menghadirkan akademisi dari berbagai institusi, antara lain Prof. Ilya Raskin, Antonia, Prof. Retno Widowati (Dekan FIKES UNAS), dan Dr. Fachruddin Mangunjaya (Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian UNAS). Hadir pula perwakilan dosen dari Universitas Pancasila, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Lampung, serta tim Marketing, Humas, dan Biro Kerja Sama UNAS.
Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama UNAS, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh peserta.
“Workshop ini membuka kesempatan bagi kita untuk mempelajari kekayaan makroalga Indonesia sekaligus memperkuat kolaborasi antarpeneliti dan institusi. Makroalga memiliki nilai strategis untuk pengembangan pangan, farmasi, dan energi terbarukan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa lingkungan alam Karimunjawa memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi para peserta. “Saya senang melihat antusiasme Bapak/Ibu sekalian. Semoga dari tempat ini muncul wawasan baru yang dapat dikembangkan bersama,” katanya.
Selama kegiatan, peserta mengikuti paparan materi, diskusi, dan praktik lapangan untuk mengenali jenis makroalga serta mempelajari proses budidaya dan pengolahannya. Pelatihan metode RAMES dan GIBEX menjadi salah satu sesi yang paling diminati karena relevan dengan kebutuhan penelitian bioaktivitas makroalga.
Panitia berharap kegiatan ini dapat memperluas pemahaman peserta mengenai potensi besar makroalga Indonesia. “Kami ingin peserta kembali dengan inspirasi dan pengetahuan yang dapat dikembangkan dalam penelitian, pendidikan, maupun inovasi produk berbasis makroalga,” tulis panitia dalam penutup kegiatan.
Melalui kombinasi ilmu, kolaborasi, dan pengalaman lapangan, workshop ini menjadi langkah UNAS untuk mendorong pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.(SAF)
Bagikan :


