Jakarta (UNAS) – Program studi Ilmu Komunikasi Fisip Unas melalui badan organisasi mahasiswanya yaitu Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) melaksanakan kegiatan pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat di Sekolah Master Indonesia, Margonda, Depok. Kegiatan yang bertajuk ‘Mahasiswa Mengajar 2023’ ini dilaksanakan selama tiga hari pada Jumat, Senin dan Selasa (17,20,21/3).
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Drs. Adi Prakoso, M.Si., menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah menjalankan aspek lain dari tridharma perguruan tinggi yaitu pengajaran. Menurutnya, ini merupakan langkah baru yang dijalankan oleh Himakom.
“Kalo biasanya mereka melakukan pengabdian kepada masyarakat. Sekarang mereka masuk ke satu jenis tridharma perguruan tinggi lain yaitu pendidikan,” ujarnya kepada Humas Unas disela-sela acara.
Ia menambahkan, dalam kegiatan ini materi yang disampaikan relevan dengan mata kuliah yang diajarkan di kampus. “Materi yang diajarkan relevan dengan mata kuliah di prodi ilmu komunikasi apakah itu mendesain botol menjadi pot ataupun kreatifitas-kreatifitas yang selaras apakah itu berkenaan dengan public relations, jurnalistik, maupun periklanan,” kata Adi.
Selain mengajar kepada anak-anak yang ada di Sekolah Master Indonesia, mahasiswa juga akan mendonasikan tanaman agar lingkungan sekolah terlihat asri hal ini sebagai bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat
“Harapan kami ini akan secara periodik dilaksanakan hingga ini menumbuhkembangkan potensi dari mahasiswa untuk siap terjun di masyarakat dan dunia kerja. Dan ini kan dalam ruang lingkup berorganisasi juga. berorganisasi ini juga mempunyai faktor pendukung berkenaan karirnya. kesuksesan akan ditopang oleh kemampuan berorganisasi selain tentu saja kompetensi yang khas dari masing-masing mahasiswa itu nah itu akan terasa dengan kegiatan-kegiatan semacam ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Pendiri Sekolah Master Indonesia Nurokhim turut menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada mahasiswa dari prodi Ilmu Komunikasi Unas. Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi dan memotivasi kampus-kampus lain untuk ikut melaksanakan kegiatan serupa dilingkungan Sekolah Master Indonesia.
Selain itu, Ia juga berharap anak-anak mendapat ilmu dan pengetahuan tambahan dari para mahasiswa. “Semoga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik lancar dan bisa diikuti kampus-kampus lain pengabdian masyarakat,” ungkapnya.
Sekolah Master Indonesia adalah sebuah sekolah gratis anak terlantar, anak jalanan, anak berkebutuhan khusus, anak yang berhadapan dengan hukum, serta anak yang cacat dari keluarga kurang mampu.
Sekolah yang berlokasi di area Terminal Depok, Jawa Barat ini berdiri di atas naungan Yayasan Bina Insan Mandiri dan memiliki dua program pembelajaran. Yaitu SMP, SMA terbuka dan sekolah paket A, B, dan C yang sudah terakreditasi B.
Mereka sekolah dalam tiga shift. Akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu malam tetap ada kelas yang diperuntukkan bagi siswa-siswa yang sudah bekerja. Misalnya pembantu rumah tangga dan office boy.
Sekolah Master Indonesia ini juga dilengkapi dengan fasilitas berupa perpustakaan, ruang laboratorium, sarana bermain, hingga balai latihan kerja untuk praktek magang siswa.
Tidak ada seragam sekolah yang wajib dipakai para siswa. Mereka bebas mengenakan pakaian apapun yang dimiliki. Namun ada nilai-nilai keislaman yang selalu dijunjung tinggi. (*DMS)
