Dampak Perubahan Iklim Kepada Jemaah Haji Oleh Pusat Pengkajian Islam UNAS

Iklim Kepada Jemaah Haji Oleh Pusat Pengkajian Islam UNAS

Jakarta (UNAS) – Pemanasan global menyebabkan jemaah haji di Mekah lebih beresiko karena berpotensi terpapar panas yang tinggi. Faktanya di Mekah suhu bola basah rata-rata naik hampir 2 derajat Celsius tahun 1984-2013 akibat perubahan iklim dan diprediksi akan terus meningkat.

Dalam ulasan yang diterbitkan oleh Pusat Pengkajian Islam Universitas Nasional (PPI UNAS) berjudul ”Dampak Kebijakan Iklim bagi Ibadah Haji” pada Kamis (7/7) menerangkan ancaman peningkatan suhu global dan cuaca ekstrem bisa berbahaya bagi Jemaah di Tanah Suci. Penurunan emisi global yang lebih cepat sangat penting untuk mengurangi risiko umat Muslim dalam melaksanakan ibadah haji.  ”Laporan ini memberikan gambaran penting bagi umat Islam untuk peduli dan bertindak terhadap perubahan iklim. Panas ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim akan membuat ibadah Haji, salah satu dari lima rukun Islam, lebih sulit dan lebih berbahaya bagi komunitas Islam,” kata Dr.Fachruddin M. Mangunjaya, Ketua PPI UNAS pada Kompas.id.

Dalam ulasan, Fachruddin juga menyebutkan suhu bola basah rata-rata di Mekkah telah naik hampir 2 derajat Celsius  akibat perubahan iklim. “ Selama periode tersebut, suhu bola basah yang mencapai 24,6 derajat Celcius atau lebih yang diklasifikasikan berbahaya oleh Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat sudah tercatat sebanyak 58 persen”, ungkapnya.

Pada ulasan PPI UNAS memberikan gambaran penting bagi umat Islam untuk peduli terhadap perubahan iklim. Panas ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim bisa membuat ibadah haji lebih sulit dan berbahaya bagi umat Islam, karena haji merupakan salah satu dari rukun Islam”, papar Fachruddin.

Suhu bola basah dalam kisaran 26-31 derajat celcius dikategorikan sangat berbahaya bahkan untuk orang-orang yang masih muda dan sehat (Vecellio, dkk 2022). Walaupun ambang batas ”bahaya ekstrem” 29,1 derajat celcius belum pernah terekam di Mekkah dalam jangka waktu 1984-2013, beberapa peristiwa kematian massal akibat berdesak-desakan selama ibadah haji diduga terkait dengan suhu bola basah yang tinggi.

Risiko jemaah haji terhadap paparan panas dinilai tinggi karena selama melaksanakan ibadah mereka menghabiskan 20-30 jam di luar ruangan dan sering kali sambil berjalan dalam rombongan besar. Selama bulan-bulan musim panas Arab Saudi yang terik, selalu ada jemaah haji yang terkena sengatan panas (heat stroke), dan perubahan iklim akan membuat panasnya jauh lebih berbahaya.

Ulasan yang berjudul “Impact of Climate Policies on the Haji” ditulis oleh Ketua PPI UNAS Dr.Fachruddin M. Mangunjaya, Sartika Nur Shalati, Mahawira Dillon dan Claire Wordley. (*TIN)

Bagikan :

Info Mahasiswa

Related Post

Jadi Pembicara dalam ICSRMA 2021, Dosen Sastra Unas Teliti Geografi Leksikon Bahasa Betawi
Pentingnya Digital Leadership pada Era Digital
HIMAJEM Lakukan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Kalikidang Banyumas, Jawa Tengah
Through ICMAL 2024, UNAS Holds the International Linguistics Conference in the Framework of the 75th Anniversary
HIMAJIP Gelar Diskusi Publik Nasional Tentang Partisipasi Politik Perempuan dalam Pilkada
Sebanyak 201 Mahasiswa Kebidanan Akan Ikuti Pelatihan Komplementer, Baby and Mom Treatment

Kategori Artikel

Berita Terbaru

Jadwal pelaksanaan PLBA T.A 2025/2026

Hari : RABU

SESI : 1

Tanggal : 24 September 2025

Pukul : 07.00 – 12.00 WIB

Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FISIP
  2. FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
  3. FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
  4. FAKULTAS TEKNOLOGI  KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

SESI : 2

Pukul : 13.00 – 16.00 WIB

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
  2. FAKULTAS HUKUM
  3. FAKULTAS ILMU KESEHATAN
  4. FAKULTAS BIOLOGI DAN PERTANIAN

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

Hari : Kamis

Tanggal 25 September 2025

Pukul : 07.00 – 16.00 WIB

  1. FISIP
  2. FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
  3. FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
  4. FAKULTAS TEKNOLOGI  KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
  5. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
  6. FAKULTAS HUKUM
  7. FAKULTAS ILMU KESEHATAN
  8. FAKULTAS BIOLOGI DAN PERTANIAN

Tempat : Auditorium Universitas Nasional