Waspada Terorisme, Prodi HI Gelar Seminar Nasional Kejahatan Transnasional

Jakarta (Unas) – Dalam upaya mencegah terosisme dan meningkatkan pengetahuan dalam strategi penanganannya, Program Studi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional (Unas) menggelar Seminar Nasional Kejahatan Transnasional, pada Senin (10/03) secara daring melalui zoom meeting.

Ketua Program Studi HI FISIP Unas, Dr. Irma Indrayani, M.Si., saat membuka acara seminar nasional.

Ketua Program Studi HI FISIP Unas, Dr. Irma Indrayani, M.Si., mengatakan, kegiatan seminar nasional  ini diikuti oleh mahasiswa sebagai pengembangan mata kuliah Kejahatan Transnasional. “Saya berharap mahasiswa bisa saling berdiskusi untuk mewaspadai ancaman terorisme serta menemukan startegi penanganannya yang tepat,” kata Irma.

Kegiatan ini diisi presentasi materi mengenai ‘Ancaman Terorisme Terkini & Strategi Penangannya‘ oleh Pengamat Intelijen BIN, Dr. Wawan Hari Purwanto, S.H., M.H., juga dipandu oleh moderator, Dr. Robi Nurhadi selaku Dosen HI FISIP Unas. 

Dalam presentasinya, Wawan mengatakan, saat ini terorisme masih kerap terjadi di negeri ini dan menyebabkan ancaman bagi kita semua. “Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mampu berperan aktif dalam menangkal isu tersebut,” katanya.

Ia menjelaskan, terorisme merupakan akumulasi dari adanya suatu sikap individu atau kelompok yang intoleran, kemudian menjadi terpapar paham radikalisme dan berujung pada aksi terosrisme.

“Orang yang menganut paham tersebut menuntut adanya perubahan sistem sosial dan politik dengan cara kekerasan atau ekstrem. Mereka menghalalkan segala cara untuk mengeksekusi pihak-pihak yang dianggap musuh dan tidak sepaham dengan mereka,” jelasnya.

Wawan melanjutkan, aksi terorisme saat kini tengah mengikuti perkembangan jaman dan banyak dilakukan secara virtual. “Biasanya para teroris menyebarkan hoax, melakukan ujaran kebencian, dan politik identitas,” tuturnya.

Mengatasi hal tersebut, tambah Wawan, mahasiswa harus membangun karakter Kebhinekaan yang dijadikan pedoman untuk mempererat satu kesatuan demi kepentingan bersama. 

Baca Juga :   Kajian Jum'at PPI-Unas ke-6

“Karakter ini sangat jauh berbeda dengan paham radikalisme yang melihat negara sebagai musuh yang harus diperangi untuk memaksakan kehendak kita, dengan jalan yang bertentangan dengan agama dan merugikan manusia,” paparnya.

Dalam presentasinya itu, Wawan juga menuturkan bahwa mahasiswa harus memiliki semangat toleransi dengan menghargai perbedaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di sisi lain, literasi digital juga memegang peranan penting agar memiliki kecakapan dalam memahami informasi secara bijaksana, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hoax.

“Sebagai agent of change, mahasiswa memiliki peranan penting dalam menangkal paham radikalisme. Seorang mahasiswa dengan kecerdasan intelektual, adab, etika, dan moralitasnya diharapkan mampu menjadi tauladan bagi generasi muda Indonesia Indonesia untuk menajamkan semangat persatuan serta nasionalisme,” pungkasnya. (NIS)

Bagikan :
Berita Terbaru
Kegiatan

Management Day 2024

📢 [𝐇𝐈𝐌𝐏𝐔𝐍𝐀𝐍 𝐌𝐀𝐇𝐀𝐒𝐈𝐒𝐖𝐀 𝐌𝐀𝐍𝐀𝐉𝐄𝐌𝐄𝐍 𝐔𝐍𝐈𝐕𝐄𝐑𝐒𝐈𝐓𝐀𝐒 𝐍𝐀𝐒𝐈𝐎𝐍𝐀𝐋 𝐏𝐫𝐨𝐮𝐝𝐥𝐲 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭] 📢 ✨ 𝗠𝗮𝗻𝗮𝗴𝗲𝗺𝗲𝗻𝘁 𝗗𝗮𝘆 𝟮𝟬𝟮𝟰 ✨ HIMAJEM mengadakan acara dengan tujuan untuk

Read More »

Jadwal pelaksanaan PLBA T.A 2024/2025

Hari : Kamis 

Tanggal : 19 September 2024

Pukul : 07.00 – 17.00 WIB

Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FISIP
  2. FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
  3. FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
  4. FAKULTAS TEKNOLOGI  KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Hari : Jum’at

Tanggal : 20  September 2024

Pukul : 07.00 – 16.00 WIB

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
  2. FAKULTAS HUKUM
  3. FAKULTAS ILMU KESEHATAN
  4. FAKULTAS BIOLOGI DAN PERTANIAN

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

Chat with Us!