Jakarta (Unas) – Dalam rangka memperingati Hari Orangutan Sedunia pada setiap 19 Agustus, Program Studi Magister Biologi Universitas Nasional (Unas) bersama Forum Konservasi Orangutan Indonesia (FORINA) menyelenggarakan Diskusi Santai Love For Orangutan dengan tema “Cinta tyda Harus Memiliki” di Auditorium Unas, Selasa, (29/8).
“Hari ini, Magister Biologi bersama Forina menyelenggarakan diskusi dalam rangka memperingati hari orangutan sedunia yang jatuh pada 19 Agustus,” kata Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian Dr. Tatang Mitra Setia, M.Si. saat ditemui disela-sela acara.
Ia melanjutkan, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat khususnya siswa-siswi sekolah agar lebih peduli dengan keberadaan orangutan. “Karena orangutan itu memberikan banyak pengetahuan atau ilmu kepada manusia, semoga acara ini bermanfaat terutama bagi kepada siswa-siswi SMA yang diundang,” ungkapnya.
Wakil Rektor Unas Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M. dalam sambutannya menyampaikan menyambut baik kegiatan yang digagas oleh Magister Biologi dan Forina itu. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat apalagi topik yang dibahas sangat penting.
Ia berharap, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran peserta tentang pentingnya pelestarian orangutan dan habitatnya, meningkatkan untuk mencintai orangutan tanpa harus memiliki, sebagai bentuk dukungan terhadap konservasi orangutan serta memperkenalkan program-program konservasi yang diadakan oleh FORINA dan program akademik Biologi yang ada UNAS.
Diskusi santai yang dikemas dalam bentuk talkshow ini turut mengundang pembicara yaitu Dr. Fitriah Basalamah, M.Si. selaku Ketua Program Studi Magister Biologi Pascasarjana Unas, Lusia Arumingtyas dari Mongabay Indonesia, Fajar Saputra, M.Si. dari FORINA dan drh. Nur Purba Priambada (vet) dari Yayasan IAR Indonesia.
Adapun Fitriah memberikan penjelasan tentang biologi dan ekologi orangutan secara populer, peran penting orangutan di alam, dan risiko yang terjadi secara ekosistem bila orangutan dipelihara. Selain itu, ia juga memberikan penjelasan tentang peran Tridharma Universitas dalam konservasi satwa liar. Selanjutnya, Lusia memberikan penjelasan mengenai peran media dalam keikutsertaannya dalam menjaga dan melindungi orangutan.
Sementara, Fajar memberikan penjelasan tentang pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam konservasi orangutan dan mengapa setiap pihak perlu bekerja bersama dalam melestarikan orangutan. Kemudian, drh. Nur Purba Priambada (vet) memberikan penjelasan tentang risiko zoonosis yang bisa terjadi bila memelihara satwa liar khususnya orangutan, dan himbauan apa yang dapat kita berikan kepada pemelihara orangutan, baik online maupun offline.
Dalam acara ini turut mengundang beberapa sekolah menengah atas di wilayah Jakarta. Hadir juga para dosen dan mahasiswa dilingkungan prodi Biologi.
Guru SMAN 49 Jakarta Khafi Putra Bramastha yang hadir dalam acara ini turut menyampaikan terima kasih atas undangan yang diberikan sehingga ia dan siswa-siswi nya bisa mengikuti acara diskusi santai ini. Ia juga mengatakan, topik yang dibahas dalam diskusi diakuinya sangat menarik dan bermanfaat bagi siswa-siswi sekolah.
“Ini menarik ya apa yang dibahas dalam talkshow hari ini dan bisa bermanfaat bagi siswa-siswi mengenai apa itu orangutan, bagaimana konservasinya, bagaimana mengupayakan dari kepunahan agar kita tetap menjaga dan melindunginya termasuk juga habitat orang orangutan,” katanya.
“Banyak manfaat yang diberikan dalam kesempatan kali ini semoga acara ini akan berlanjut sehingga semakin bertambah wawasan siswa-siswi sekolah,” ucap Khafi. (*DMS)
