Jakarta (Unas) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggandeng Universitas nNasional (Unas) sebagai tuan rumah dalam mensosialisasikan pemilu 2024, yang digelarsecara langsung di Auditorium Cyber Library Unas, Senin (13/11). Kegiatan ini merupakan bagian dari program KPU Goes to Campus, School, dan Pesantren.Kepala Bagian Pendidikan Pemilih Setjen KPU, Arif Ma’ruf, S.Ag., M.AP. mengatakan, jelang pemilu 2024, KPU RI terus berupaya melakukan sosialisasi khususnya kepada generasi muda sebagai pemilih pemula.
“Sebelumnya kami sudah melakukan kegiatan ini di 9 provinsi dan disusul di DKI Jakarta dengan menetapkan Unas sebagai tuan rumah. Dengan dihadiri para mahasiswa, besar harapan kami sosialisasi ini bisa meningkatkan partisipasi pemilih di Pemilu 2024 dari tahun sebelumnya,” ujar Arif. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Unas, Prof. Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., turut menyambut baik dengan adanya kegiatan sosialisasi ini. Ia berharap, seluruh informasi yang disampaikan dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai pemilu kepada mahasiswa.
“Semoga kegiatan ini bisa meningkatkan literasi pemilu di kalangan mahasiswa dan membangkitkan kesadaran mereka akan hak politiknya sebagai warga negara Indonesia,” ucap Prof. Suryono dalam sambutannya. Sementara itu, Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Wahyu Dinata, S.IP., juga menuturkan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan mengenai pemilu, tetapi juga mendorong kepada mahasiswa untuk bisa berpartisipasi aktif dalam seluruh proses penyelenggaraan pemilu. “Jadi tujuan kami para mahasiswa bukan hanya nyoblos saat 14 Februari 2024 nanti, tetapi juga turut menyebarluaskan informasi pemilu, mendaftarkan diri sebagai anggota TPS, dan mengikuti seluruh program-program KPU dalam menyongsong pemilu,” ucapnya.
Peran Penting Pemilih Pemuda
Hadir sebagai narasumber, Dosen Program Studi Ilmu Politik Unas, Siti Sadiyatunnimah, S.MB., M.Si. mengatakan, pemilih pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah bangsa ini kedepannya. “Oleh karena itu, suara dari pemilih pemuda sangat dibutuhkan dalam Pemilu 2024 mendatang. Mereka merupakan agent of change dan memiliki karakter yang kritis, independen, tidak puas dengan kemapanan, dan pro terhadap perubahan,” paparnya.
Dosen LSPR Arif Susanto mengatakan, pemilih pemuda merupakan penggerak perubahan politik di Indonesia, khususnya pada generasi Z yang sedang berusia 17 hingga 24 tahun pada pemilu 2024. “Generasi Z sebagai pemilih pemuda memiliki sensitivitas lebih baik dalam isu-isu etis dan tergerak untuk terlibat dalam aktivisme sosial. Generasi ini juga sangat antusias dalam berdemokrasi dan menunjukkan komitmen lebih baik dalam menolak politik uang,” tuturnya.
Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Provinsi DKI Jakarta, Fahmi Zikrillah juga mengatakan bahwa sebanyak 50% pemilih dalam pemilu 2024 akan didominasi oleh generasi muda. Angka tersebut menunjukkan bahwa pemilih pemuda memiliki peranan besar dalam pesta demokrasi mendatang. “Sebagai pemilih terbanyak, saya berpesan kepada pemilih pemuda untuk kritis terhadap calon pemimpin bangsa ini. Pilihlah pemimpin yang memiliki reputasi yang baik, visi misi yang bagus, latar belakang pendidikan yang mumpuni, serta pengalaman organisasi dan prestasi,” jelas Fahmi.
