Jakarta (UNAS) – Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika Universitas Nasional menerima kunjungan dari Gyeongsang State University, Gyeongnam International Development Coorperation Center guna kerjasama dengan FTKI Terkait dengan Pelatihan Program Namo Author pada Rabu dan Kamis (23-24/8/2023) di Ruang Aula Seminar Unas Blok I Lantai 4. Kegiatan ini merupakan edukasi peningkatan kapasitas digitalisasi konten pendidikan dengan program Namo Author.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., mengatakan tawaran kerjasama ini merupakan hal yang baik guna meningkatkan kemampuan dan menambah skill serta pembelajaran dengan program Namo Author ini. “Menyinggung mengenai tawaran ini merupakan sebuah kesempatan untuk menambah pembelajaran bagi kami yang sangat berguna ketika seiring berjalannya arus teknologi dapat diimplementasikan oleh mahasiswa yang akan mempelajarinya,” kata Suryono dalam sambutannya.
“kesempatan ini sangat baik mengingat UNAS dalam visi misi nya akan menuju kampus internasional dalam beberapa tahun kedepan dengan beriringan perkembangan teknologi,” tambahnya.
Pelatihan ini pun diikuti dan dihadiri oleh peserta dari beberapa dosen diantaranya dosen FTKI, FEB Unas serta dosen Unsia dan jumlah keseluruhan yang mengikuti pelatihan sebanyak 40 peserta. Disampaikan oleh Dekan FTKI Dr. Agung Triayudi, S.Kom, M.Kom., “selama dua hari pelatihan di Laboratorium Komputer dan Ruang Aula Seminar Unas yang diajarkan langsung oleh trainer dari delegasi Gyeongnam International Development Coorperation langsung dan berjalan dengan baik,” ucap Agung di sela-sela acara.
Sementara itu, delegasi dari Gyeongnam International Development Coorperation Center Prof. Kwan Young Kim, Ph.D. menjelaskan benefit tentang menggunakan program Namo Author adalah selain memudahkan membuat buku/ebook, ini juga bisa digunakan untuk mengembangkan dan menyediakan solusi untuk pengembangan konten multimedia serta konten e-learning seperti alat pembuat eBook (Namo Author).
Dalam aplikasi ini, para penulis mampu membuat e-book yang lebih dinamis dan menarik dengan menambahkan video dan suara yang akan mendukung pengalaman pembaca. “Senang bisa bekerja sama dan berbagi ilmu bersama teman-teman dari Unas,” tuturnya.
Terakhir, Kwan Young Kim, Ph.D. mengucapkan terima kasih atas kerja sama serta pelatihan program Namo Author tersebut. Ia berharap dengan adanya pelatihan dari Namo Author sendiri dapat mengurangi penggunaan kertas terhadap percetakan buku konvensional. Hal ini juga dapat mengurangi sampah kertas yang beredar di lingkungan kita. “Banyak sekali manfaat yang dapat kita terima, semoga kita mampu menggunakan aplikasi sepenuhnya,” tutup Kwan Young Kim penuh harap.(*REZ)
