Jakarta (UNAS) – Untuk mewujudkan perguruan tinggi atau program studi mencapai Akreditasi Unggul, perguruan tinggi maupun program studi harus secara aktif membangun sistem penjaminan mutu internal.
Guna membuktikan bahwa sistem penjaminan mutu internal telah dilaksanakan dengan baik dan benar, Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Nasional (Unas) mengadakan Simulasi Intrumen Pemantauan dan Evaluasi Peringkat Akreditasi (IPEPA) Program Studi pada Senin, Selasa, Rabu dan Jumat (12,13,14 dan 16) di ruang Seminar Blok 1 Lt. 3.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Penjaminan Mutu UNAS Dr. Muhani, SE., M.Si.M., menyampaikan bahwa simulasi dan evaluasi bertujuan untuk memberikan pengarahan mengenai aspek atau penilaian instrumen akreditasi untuk mencapai akreditasi unggul.
“Mengingat banyaknya aspek atau penilaian instrumen akreditasi, perguruan tinggi tidak dapat mengantisipasi jatuhnya beberapa poin akreditasi pada beberapa instrumen tertentu, dengan kegiatan ini diharapkan program studi akan lebih mudah menyusun data-data yang sesuai dengan indikator dari BAN-PT maupun LAM,” paparnya.
Pada hari pertama, Simulasi dan Evaluasi BPM dilakukan dengan Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNAS. Menurut Dekan FISIP UNAS Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si., dari catatan yang akan diberikan oleh BPM, bisa mempermudah Prodi Ilmu Komunikasi untuk melengkapi data-data yang belum sesi dengan indikator penilian.
“Dari hasil simulasi dan evaluasi ini, catatan-catatan terkait dengan hal-hal yang belum atau yang sudah memenuhi indikator IPEPA, prodi komunikasi bisa saling bersinergi untuk memperbaiki jika ada penemuan terkait indikator yang belum memenuhi,” jelasnya.
Kegiatan simulasi dilanjutkan pada hari kedua dengan Program Studi Sastra Indonesia, Program Studi Pariwisata pada hari ketiga, serta Program Studi Magister Ilmu Politik pada hari terakhir.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Unas, Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A. M.M., mengatakan, pemantauan atas pemenuhan syarat Peringkat Akreditasi ini dimaksudkan untuk perpanjangan berlakunya akreditasi yang telah ditetapkan, tanpa melalui permohonan perpanjangan akreditasi.
“Pemantauan ini dilakukan sekurangnya satu kali dalam lima tahun, dan dilakukan paling lambat satu tahun sebelum jangka waktu peringkat akreditasi berakhir,” jelasnya dalam simulasi IPEPA Program Studi Magister Ilmu Politik, Jumat (16/12).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Implementasi SPMI dan SPME BPM Unas, Ir. Endah Tri Esti Handayani., M.M.S.I. mengatakan, adapun poin yang dinilai ialah mahasiswa baru, dosen tetap, dosen tidak tetap, rasio dosen, jumlah lulusan, jabatan akademik, kelulusan tepat waktu, serta keberhasilan studi.
“Karena dibutuhkan satu tahun untuk melakukan pemantauan, maka kita harus membuat timeline sebagai acuan evaluasi. misalnya, masa kadaluarsa S2 Ilmu Politik itu pada tanggal 14 Mei 2024, maka penarikan data IPEPA oleh BAN PT akan dilakukan pada 14 Mei 2023. Sebelumnya, kita akan melakukan rapat koordinasi perbaikan data IPEPA pada Januari 2023, perbaikan data IPEPA pada Februari 2023, serta simulasi setelah perbaikan data indicator IPEPA pada Maret 2023,” tuturnya.
Turut hadir dalam Simulai Akreditasi dan Evaluasi ini, Kepala Biro Administrasi Sumber Daya Manusia Unas Dr. Edi Sugiono, S.E., M.M, Kepala Biro Administrasi Akademik Dra. Sri Handayani, M.Si, Kepala Badan Pengelola Sistem Informasi. (NIS)
