20 Tahun Riset di Tuanan Kalimantan, Pusat Riset Primata Unas Ekspose Hasil Penelitian Orangutan

Jakarta (Unas) – Upaya penelitian dan perlindungan orangutan serta biodiversitas di wilayah hutan Tuanan, Kapuas, Kalimantan Tengah menjadi salah satu bentuk kepedulian Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS) dalam meningkatkan taraf keanekaragaman hayati. Melalui Stasiun Penelitian Tuanan yang sudah 15 tahun berdiri, Fakultas Biologi UNAS telah banyak menghasilkan penelitian sebagai dasar pengelolaan konservasi orangutan dan habitatnya.

Direktur Pusat Riset Primata (PRP) UNAS, Sri Suci Utami Atmoko mengatakan bahwa selain kegiatan penelitian juga terdapat kegiatan pendidikan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat sekitar, khususnya kepada pelajar terhadap lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati di sekitarnya. Diharapkan dengan kegiatan pendidikan lingkungan ini dapat menguatkan peranan masyarakat melindungi ekosistem hutan dan keanekaragaman hayati.

“Kegiatan penelitian jangka panjang harus dan tetap perlu dilakukan dalam waktu yang terus menerus untuk mendapatkan hasil dan informasi yang lebih baik dan akurat. Fakultas Biologi dan Pertanian Unas bersama dengan seluruh pihak terkait akan terus melakukan dan melanjutkan upaya penelitian dan perlindungan orangutan secara bersama-sama guna meningkatkan kepedulian dan kualitas pendidikan masyarakat di sekitar Kawasan Stasiun Penelitian Orangutan Tuanan,” imbuhnya dalam Talkshow Perayaan 20 Tahun Penelitian Tuanan, yang diselenggarakan oleh Fakultas Biologi dan Pertanian dan Pusat Riset Primata (PRP) Unas pada Selasa (14/11) di Exhibition Room.    

Suci menambahkan, hutan Tuanan merupakan habitat dengan populasi orangutan terbesar ketiga di seluruh wilayah Kalimantan. Hal ini menunjukkan bahwa Tuanan merupakan kawasan yang sangat penting untuk perlindungan biodiversitas dan hutan rawa gambut. Selain itu, melalui keberadaan kegiatan penelitian jangka panjang di Tuanan, telah terekam bagaimana reforestasi alami terjadi di hutan rawa gambut dan bagaimana orangutan berperan dalam peningkatan kualitas habitat tersebut.

Baca Juga :   TALKSHOW WONDERFUL INDONESIAN PRIMATES

Sementara itu,  sebanyak 78% sebaran populasi orangutan kalimantan, berada di luar Kawasan Konservasi. Berbeda dengan Pusat Penelitian lainnya yang berada di dalam Kawasan Konservasi seperti Taman Nasional, Tuanan merupakan bagian dari kawasan sebaran orangutan kalimantan di luar Kawasan Konservasi.

“20 tahun adalah waktu yang sangat singkat untuk mengungkap keunikan perilaku orangutan seperti Life history, ekologi adaptasi, budaya, nutrisi dan kesehatan jangka panjang orangutan. Kemudian biodiversitas endemik, dan kekayaan budaya masyarakat Dayak di kawasan hutan Tuanan yang merupakan hutan rawa gambut ex-PLG di provinsi Kalimantan Tengah yang saat ini berstatus Hutan Lindung dibawah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Model Kapuas-Kahayan,” ujar Nominator Indianapolis Prize 2017 itu.

Stasiun Penelitian Tuanan merupakan stasiun Penelitian yang dikelola oleh Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) melalui Program Konservasi Mawas (BOSF-Mawas) bersama Universitas Nasional (UNAS), Zurich University dan Rutgers University. Sejak berdiri pada 2003, stasiun Penelitian Tuanan telah banyak membantu pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan generasi muda konservasi baik nasional dan internasional.

“Dari tahun 2003 hingga 2023, telah lebih dari 125 mahasiswa S1, S2 dan S3 dan peneliti yang berpartisipasi dan berkontribusi di stasiun penelitian Tuanan yang berasal dari berbagai Negara seperti Indonesia diantaranya Universitas Nasional, Universitas Palangka Raya, UIN Syarief Hidayatullah, Swiss, Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Perancis, dan lainnya,” tutup Suci.

Selain menghasilkan skripsi, tesis dan disertasi, hasil penelitian juga dipublikasikan dalam jurnal nasional dan internasional bereputasi. Selain itu disampaikan juga pada forum ilmiah berupa Simposium, Seminar dan Workshop berskala nasional maupun internasional. Hasil-hasil penelitian juga dimanfaatkan untuk menyusun kebijakan strategis dalam upaya konservasi orangutan dan keanekaragaman hayati. (*DMS)

Baca Juga :   Seminar Biologi " Aichi Biodiversity Targets: " Just 3 Years Left To Go"
Berita Terbaru

Jadwal pelaksanaan PLBA T.A 2023/2024

Hari : Kamis 

Tanggal : 21  September 2023

Pukul : 07.00 – 16.05 WIB

Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FISIP
  2. FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
  3. HUKUM
  4. FAKULTAS BIOLOGI DAN PERTANIAN
  5. FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS

Hari : Jum’at

Tanggal : 22  September 2023

Pukul : 07.00 – 14.30 WIB

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
  2. FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
  3. FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

Chat with Us!