Forum Diskusi Dosen : Pentingnya Perlindungan Data Diri Dari Serangan Siber

Jakarta (Unas) – Program studi Ilmu Komunikasi menyelenggarakan Forum Diskusi Dosen pada Rabu, 12 Juli 2023 di Ruang Seminar Selasar Lt. 3 Unas. Kegiatan ini mengambil tema “Data Privasi Dalam Komunikasi Siber” dengan membahas seputar perlindungan data pribadi dari serangan siber dengan dihadiri para dosen dilingkungan Program studi Ilmu Komunikasi Unas.

Adapun pembicara dalam kegiatan ini yaitu Dosen Program studi Ilmu Komunikasi Unas Ariandi Putra, S.Ikom., M.Si. dan dimoderatori oleh Dr. Dwi Kartikawati, S.Sos., M.Si. yang juga Dosen Program studi Ilmu Komunikasi Unas.

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Drs. Adi Prakoso, M.Si. bersyukur atas diselenggarakannya kembali forum diskusi dosen. Ia melanjutkan, kegiatan ini merupakan agenda dari prodi yang seharusnya dilaksanakan setiap bulan.

Ia berharap diskusi ini dapat menghasilkan diskusi yang menarik dan ilmiah serta bisa menuangkan dalam satu paper di jurnal Internasional. “Semoga tema ini seperti gayung bersambut ada diskusi yang menarik, ilmiah sehingga bisa menuangkan dalam satu paper dalam jurnal internasional,” katanya.

Dalam paparannya, Ariandi mengatakan bahwa ada dua kategori serangan siber yaitu serangan siber yang bersifat teknis dan sosial. Pertama, yang bersifat teknis yang merusak sistem elektronik yang disebut malware dan sejenisnya. Sedangkan yang bersifat sosial adalah munculnya hoax yang menimbulkan masyarakat termakan oleh informasi itu dan tidak ada informasi bandingan.

Ariandi juga memaparkan data yang Ia miliki. Dari data yang ia punya, informasi yang diperoleh masyarakat terbanyak dari media sosial sebanyak 72%. Dan 52,2 % masyarakat tidak mengecek informasi yang didapat sehingga hal ini yang menjadikan hoax merajalela dan makin banyak masyarakat yang termakan hoax.

Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam pembangunan keamanan siber. “Indonesia melakukan pembangunan keamanan siber melalui tiga aspek yang saling terkait dan mendukung satu sama lain, yaitu people, process dan technology,” ujar Ariandi.

Baca Juga :   Dorong Terwujudnya Good Governance, Universitas Nasional Bahas Undang-Undang Perpajakan

Menurut jurnal penelitian (https://media.neliti.com), Keamanan Siber dapat digambarkan disatu sisi sebagai kebijakan, pedoman, proses, dan tindakan yang diperlukan agar transaksi elektronik dapat dilakukan dengan risiko pelanggaran, intrusi, atau pencurian minimum. Dan di sisi lain, keamanan siber adalah alat, teknik, atau proses yang digunakan untuk melindungi aset sistem informasi. Keamanan siber terdiri dari infrastruktur “lunak” dan “keras”.

Komponen infrastruktur lunak adalah Sumber Daya Manusia pengelola maupun pembuat kebijakan (people); dan kebijakan, proses, protokol, dan pedoman yang menciptakan lingkungan pelindung untuk menjaga sistem dan data (process). Sedangkan infrastruktur keras adalah technology yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak, yang dibutuhkan untuk melindungi sistem dan data dari ancaman eksternal dan internal siber.

Dengan adanya serangan siber yang sering terjadi, Ariandi menghimbau untuk berhati-hati terhadap tindakan penipuan melalui pesan singkat dengan motif mengirim link yang tidak jelas guna menghindari pencurian data diri. Untuk perlindungan keuangan, Ia juga menyarankan agar secara rutin mengganti password mobile banking yang ada di smartphone masing-masing. (*DMS)

Berita Terbaru

Jadwal pelaksanaan PLBA T.A 2023/2024

Hari : Kamis 

Tanggal : 21  September 2023

Pukul : 07.00 – 16.05 WIB

Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FISIP
  2. FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
  3. HUKUM
  4. FAKULTAS BIOLOGI DAN PERTANIAN
  5. FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS

Hari : Jum’at

Tanggal : 22  September 2023

Pukul : 07.00 – 14.30 WIB

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
  2. FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
  3. FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

Chat with Us!