UNAS AJAK TUMBUHKAN WAWASAN KEBANGSAAN

JAKARTA [UNAS] – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta mengadakan acara Dialog Interaktif Pemantapan Wawasan Kebangsaan bagi Ormas Etnis dan Ormas Keagamaan Tingkat III Tahun 2016. Acara ini menghadirkan Wakil Direktur Sekolah PascaSarjana Universitas Nasional Dr. Firdaus Syam, M.A. dan KESBANGPOL  Pemerintah DKI Jakarta Dr. Tb. Massa Djafar di Gelanggang Remaja Pasar Minggu Jakarta Selatan, Kamis (19/5).

Wawasan Kebangsaan ialah semangat rasa memiliki bangsa, rasa mengetahui, memahami dan mencintai bangsa. Wawasan kebangsaan ini seharusnya dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia dari dahulu hingga sekarang, namun wawasan kebangsaan saat ini mulai berkurang dalam diri rakyat Indonesia. Terutama pada generasi muda sekarang ini. Pasalnya generasi muda Indonesia terlalu terlena oleh pengaruh budaya luar.

Dr. Firdaus Syam, M.A menjelaskan organisasi ataupun Organisasi Masyarakat (ormas) yang terbentuk dilingkungan masyarakat, baik yang terdaftar maupun yang tidak terdaftar secara resmi di Pemerintah. Semua rakyat Indonesia berhak membantu memajukan masyarakat dan negara atau pemerintah tidak dapat melarang seluruh rakyat Indonesia hal tersebut

“Ideologi pembentukan ormas tersebut dilindungi oleh pemerintah asalkan ormas tersebut tidak melanggar peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan tidak menggunakan ideologi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila”, tegasnya.

Dasar pembentukan ormas tersebut, biasanya menggunakan dasar salah satu suku yang terdapat di lingkungan masyarakat. Pembentukan tersebut biasanya didasari atas dasar kecintaan suatu suku, solidaritas suatu suku, keunggulan suatu suku dan banyak lainnya mengatas namakan suatu suku tertentu.

menurut Dr. Tb. Massa Djafar identitas suatu suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain yang dilihat dari ciri khas kelompok tersebut, terdiri dari agama, kebiasaan dan ciri biologisnya. Multi etnik di Indonesia “Indonesia merupakan negara yang memiliki begitu banyak suku didalamnya, dari Sabang sampai Merauke dan itu yang membuat Indonesia menjadi kaya”, ujar Tb. Massa.

Multi etnik Indonesia sangat kental dengan konflik, hal ini dapat disebabkan oleh kelas sosial yang kaku, kemiskinan dan kesenjangan sosial, agama dan paham keagamaan, wilayah regional, serta faktor utama adalah ketidakadilan dan diskriminasi etnik di Indonesia.

Bagikan :

Info Mahasiswa

Related Post

KSPM FEB UNAS Gelar Sekolah Pasar Modal untuk Tingkatkan Literasi Keuangan Mahasiswa
Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika Gelar Workshop Kreatif dan Inovatif Robotik
Prestasi Tak Terbatas Usia : Wisudawati S2 UNAS Ini Sukses Raih Cita-Cita yang Tertunda
BPM UNAS Adakan Persamaan Persepsi Tim Verifikator Auditor AMI Tahun Akademik 2022/2023: Tingkatkan Validasi dan Perbaikan Sistem Mutu
Food Ethics and Vegetarianism in Islam: Magfirah Dahlan - Taylor, PHD (Craven Community College,USA)
Profesi Ners Gelar Pelatihan BTCLS Gelombang VII Kerjasama Dengan EMT 911

Kategori Artikel

Berita Terbaru

Jadwal pelaksanaan PLBA T.A 2025/2026

Hari : RABU

SESI : 1

Tanggal : 24 September 2025

Pukul : 07.00 – 12.00 WIB

Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FISIP
  2. FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
  3. FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
  4. FAKULTAS TEKNOLOGI  KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

SESI : 2

Pukul : 13.00 – 16.00 WIB

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
  2. FAKULTAS HUKUM
  3. FAKULTAS ILMU KESEHATAN
  4. FAKULTAS BIOLOGI DAN PERTANIAN

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

Hari : Kamis

Tanggal 25 September 2025

Pukul : 07.00 – 16.00 WIB

  1. FISIP
  2. FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
  3. FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
  4. FAKULTAS TEKNOLOGI  KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
  5. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
  6. FAKULTAS HUKUM
  7. FAKULTAS ILMU KESEHATAN
  8. FAKULTAS BIOLOGI DAN PERTANIAN

Tempat : Auditorium Universitas Nasional