Jakarta (UNAS) – Rektor Universitas Nasional (UNAS) Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A. menerima kunjungan Prof. Utpal Bhattacharya, Guru Besar dari Hong Kong University of Science and Technology (HKUST) Business School. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan kuliah tamu bertema “The Dark Side of Investing”, yang diselenggarakan oleh Program Studi Doktor Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAS. Topik tersebut mengulas secara mendalam sisi gelap dunia investasi yang sering kali luput dari perhatian publik dan pelaku pasar. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, (5/5), di Ruang Rektorat UNAS Pejaten.
Prof. Utpal Bhattacharya, Guru Besar dari Hong Kong University of Science and Technology (HKUST) Business School.
Kehadiran Prof. Utpal Bhattacharya menjadi momentum penting dalam memperkuat jejaring internasional serta membuka ruang kolaborasi akademik lintas negara yang lebih luas. Kunjungan ini juga dihadiri oleh Dr. Hasanudin, S.E.,M.M Dosen Prodi Doktor Ilmu Manajemen, dan Dekan FEB UNAS Prof. Dr. Edi Sugiono, S.T., S.E., M.M.
Dekan FEB UNAS, Prof. Dr. Edi Sugiono, S.T., S.E., M.M., dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Prof. Utpal dan pentingnya pembahasan yang dibawa dalam sesi kuliah tamu kali ini.
“Kami sangat senang atas kehadiran Prof. Utpal di tengah-tengah kita. Materi yang beliau sampaikan tidak hanya menyentuh aspek teknis investasi, tapi juga mengajak kita untuk melihat dari sisi etika dan risiko yang sering diabaikan,” ujarnya.
Pertemuan yang berlangsung hangat ini turut dihadiri oleh Dr. Hasanudin, S.E., M.M., Dosen Program Doktor Ilmu Manajemen, serta jajaran dosen dari program Magister dan Doktor Manajemen FEB UNAS. Kegiatan ini juga menjadi ruang diskusi produktif mengenai peluang kolaborasi akademik antara UNAS dan HKUST di masa mendatang, khususnya dalam bidang riset dan publikasi ilmiah.
Prof. Utpal dalam paparannya menekankan pentingnya keterbukaan dalam membahas berbagai aspek dunia keuangan.
“Dunia akademik perlu membuka ruang diskusi yang jujur mengenai tantangan dalam investasi, termasuk sisi gelapnya. Dari sinilah kita bisa membangun pemahaman yang lebih utuh dan etis,” tuturnya.
Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen UNAS dalam memperkuat kualitas pendidikan tinggi melalui kerja sama dengan universitas ternama dunia. Hal ini sejalan dengan visi UNAS untuk mendorong mahasiswa dan dosen memiliki wawasan global dan daya saing internasional di tengah tantangan transformasi digital dan ekonomi dunia.(SAF)
Bagikan :
