Jakarta (UNAS) – Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional (UNAS) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di MAN 7 Jakarta Selatan. Dengan tema utama: “Mengukur Kemampuan Bahasa Jepang Dasar di Kalangan Siswa” dan “Memperkenalkan Budaya Jepang Melalui Seni Kuliner”. Kegiatan ini melibatkan 105 siswa, para dosen Sastra Jepang UNAS dan mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, (09/05).
Hadir dalam kegiatan ini para dosen Prodi Sastra Jepang UNAS, diantaranya Lely Demiyati, M.Hum., Rita Susanti, S.Pd., S.S., M.Si., dan Dra. Wisnu Wardani, M.Hum., bersama empat mahasiswa yang mendampingi jalannya kegiatan di kelas. Dalam sambutannya Rita Susanti, S.Pd., S.S., M.Si., ” bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pengabdian, tetapi juga bagian dari strategi promosi dan pembinaan jangka panjang antara UNAS dan MAN 7 Jakarta” .
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah membangun kerja sama berkelanjutan dengan sekolah mitra. Kami berharap, ke depan MAN 7 dapat menjadi sekolah binaan yang aktif dalam program PKM berkelanjutan, serta menjadi jembatan bagi siswa-siswa kelas XI dan XII untuk melanjutkan studi ke Universitas Nasional, khususnya di Program Studi Sastra Jepang,” ungkapnya.
Menurutnya, fokus kegiatan kali ini menitikberatkan pada pengukuran kemampuan dasar bahasa Jepang sebagai respons terhadap menurunnya jam pelajaran bahasa Jepang di sekolah, dari lima jam menjadi dua jam per minggu. Hal ini disampaikan berdasarkan informasi dari alumni Sastra Jepang UNAS yang kini aktif sebagai pengajar.
“Penurunan jam belajar tentu berdampak pada penurunan capaian siswa. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini kami ingin membantu membangkitkan kembali minat belajar bahasa Jepang sekaligus membangun budaya literasi bahasa Jepang yang kuat sejak dini,” tambahnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi pembelajaran membaca bahasa Jepang dasar, pengisian soal, dan permainan tebak kalimat. Para siswa dibagi menjadi tujuh kelompok kecil, masing-masing terdiri dari lima orang. Interaksi berlangsung aktif dan antusias, mencerminkan semangat siswa dalam mengikuti setiap sesi.
Puncak kegiatan PKM ditutup dengan pengenalan budaya Jepang melalui seni kuliner, yaitu lomba membuat bento (bekal makanan khas Jepang). Kegiatan ini didasarkan pada hasil survei minat siswa yang menunjukkan ketertarikan terhadap makanan Jepang seperti sushi dan ramen. Selain sebagai bagian dari budaya populer, kuliner Jepang juga merupakan salah satu mata kuliah di Prodi Sastra Jepang UNAS.
“Melalui seni kuliner, siswa dapat mengenal budaya Jepang dengan cara yang menyenangkan dan aplikatif. Ini sekaligus menjadi jembatan agar siswa tertarik untuk mempelajari bahasa Jepang lebih jauh,” tutur Lely Demiyati, M.Hum., dosen pengampu mata kuliah kuliner Jepang.
Guru pendamping dari MAN 7 Jakarta yang juga merupakan alumni UNAS menyampaikan bahwa kegiatan ini memberi dampak positif dan membuka peluang kerjasama ke depan. Tim PKM UNAS juga berkomitmen untuk terus melakukan follow up guna mengetahui sejauh mana dampak kegiatan terhadap peningkatan minat dan kemampuan siswa.
Kegiatan PKM Prodi Sastra Jepang UNAS di MAN 7 Jakarta ini diharapkan menjadi langkah awal yang inspiratif dalam memperkuat hubungan kampus dengan masyarakat, sekaligus mendorong minat generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya serta bahasa Jepang melalui pendekatan edukatif yang menyenangkan.
Setelah itu, kegiatan diakhiri dengan penilaian tes bahasa dan seni kuliner membuat khas makanan Jepang, salah satunya adalah bento. Maka dari itu, kelompok yang juara mendapatkan hadiah dari Sastra Jepang UNAS. Setelah pembagian hadiah, dilanjutkan dengan pembagian souvenir dan ditutup dengan foto bersama. (SAF)
Bagikan :
