Jakarta (UNAS) – Salah satu wisudawati Program Magister UNAS Rini Dwi, M.AP. membagikan kisah inspiratifnya dalam menyelesaikan pendidikan S2. Ia mengungkapkan bahwa semangat untuk kuliah adalah keinginan yang sempat tertunda karena harus lebih dulu menguliahkan kedua anaknya. Kini, setelah perjuangan panjang, ia berhasil menyelesaikan studi pascasarjananya dengan penuh rasa syukur.
“Tentu dong, ini kan keinginan yang tertunda, jawab saya ketika ditanya soal semangat kuliah. Saya harus menguliahkan dua anak saya terlebih dahulu, dan akhirnya kini saya berhasil lulus S2,” ujarnya saat memberikan kesan dan pesan dalam wisuda UNAS, di JCC, Minggu, (15/6/2025).
Di awal perkuliahan, ia sempat merasa canggung karena usia yang lebih matang dibanding mahasiswa lain. Namun, seiring waktu, ia mampu menyesuaikan diri dan merasa menjadi bagian dari komunitas yang hangat.
Ia juga menyampaikan kekagumannya terhadap pelayanan di UNAS, mulai dari staf keamanan hingga dosen yang bersikap ramah dan bersahabat. Dalam perjalanannya, ia berhasil membuktikan bahwa usia tidak menjadi penghalang untuk meraih prestasi, baik secara akademik maupun non-akademik. Ia sempat mewakili kampus hingga ke Thailand dalam ajang kejuaraan, dan aktif di berbagai kompetisi nasional lainnya.
Lebih dari itu, ia ingin membuktikan bahwa seseorang yang berasal dari dunia olahraga tetap bisa sukses di jalur akademik dan dunia kerja. Baginya, prestasi adalah bentuk kemenangan atas keraguan dalam diri, dan hasil dari semangat belajar, kesiapan mental, serta kerja keras yang tak kenal usia.
“Dengan usia yang sudah matang, saya masih mampu meraih prestasi bahkan hingga ke Thailand tahun 2023 dan di ajang kejuaraan nasional lainnya. Saya ingin membuktikan bahwa orang olahraga pun bisa berprestasi secara akademis, dan sukses di dunia kerja. Karena prestasi bukan hanya soal angka. Ia tidak dibatasi oleh usia. Prestasi adalah kemenangan atas rasa ragu dalam diri sendiri,” kata Rini.
Di akhir sambutannya, ia mengucapkan terima kasih kepada keluarga, terutama kedua orang tuanya yang telah menjadi panutan dalam hidup. Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada suami yang selalu mendukung setiap cita-citanya, serta kepada UNAS yang telah menjadi tempat belajar yang penuh dukungan dan inspirasi.
“Terima kasih kepada kedua orang tua saya. Untuk Almarhum Ibu terima kasih telah mengajarkan saya untuk selalu menjadi orang baik tanpa pamrih, dan berguna bagi orang banyak. Untuk Bapak, yang baru saja berulang tahun ke-90 tanggal 5 Juni lalu Bapak adalah atlet, dan terus memberi semangat meski usia tak muda lagi. Terima kasih kepada semua yang telah memberi contoh, semangat, dan dukungan dalam menghadapi kerasnya dunia. Terakhir, untuk suamiku tercinta Sunarwi terima kasih telah selalu mendukung apa pun yang aku cita-citakan. Tidak lupa terima kasih, UNAS,” ungkap Rini. (*DMS)
Bagikan :