Jakarta (UNAS)- Di tengah ketidakpastian global yang semakin tajam, Indonesia menghadapi berbagai tantangan strategis yang berpotensi menggerus pilar-pilar kedaulatan nasional. Gejolak geopolitik, perang teknologi, serta krisis multilateralisme menjadi ujian berat bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, yang berada dalam pusaran tarik-menarik kepentingan kekuatan besar dunia.
Dalam ulasannya yang dimuat oleh Republika.co.id pada 13 Mei 2025, dengan judul “Indonesia dalam Bidikan: Antara Gejolak Global dan Runtuhnya Pilar Kedaulatan”, Iskandarsyah Siregar, Ph.D., pakar fenomenologi dan sosiosemiotik sekaligus Kepala Pusat Studi Ketahanan Nasional, Universitas Nasional, menyoroti bahwa posisi Indonesia kini berada dalam sorotan global. Dinamika internasional yang kian memanas menunjukkan bahwa struktur ketahanan suatu negara tidak lagi cukup dibangun dari kekuatan militer semata, melainkan harus diperkuat secara menyeluruh mulai dari ketahanan pangan, energi, teknologi, hingga ideologi kebangsaan.
Iskandarsyah menegaskan pentingnya kebijakan luar negeri yang lincah dan adaptif, terutama melalui optimalisasi peran Indonesia dalam forum-forum regional seperti ASEAN. Kerja sama kawasan dipandang sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas, serta menjadi penyeimbang terhadap dominasi kekuatan global yang semakin agresif.
Di sisi lain, ketahanan nasional harus dibangun dari dalam. Ketimpangan ekonomi, ancaman disinformasi, dan melemahnya integritas institusi harus diwaspadai sebagai bentuk baru dari pelemahan kedaulatan. Untuk itu, diperlukan integrasi lintas sektor dan pendekatan kolaboratif antara negara dan masyarakat sipil guna memperkuat daya tahan bangsa secara menyeluruh.
Indonesia dituntut tidak hanya untuk bertahan, tetapi juga tampil sebagai aktor strategis dalam membentuk tatanan dunia baru yang lebih adil dan berkelanjutan. Memperkuat fondasi internal adalah langkah utama yang tidak bisa ditunda. Baca artikel asli di Republika.co.id Indonesia dalam Bidikan: Antara Gejolak Global dan Runtuhnya Pilar Kedaulatan.