Jakarta (Unas) – Dalam rangka merayakan Dies Natalis Universitas Nasional (Unas) yang ke-73, Pusat Studi Sosiobudaya Nusantara (PSSN) mengadakan Talkshow Bincang Budaya Nusantara dengan tema “Urgensi Ketahanan Budaya dalam Preservasi Peradaban Nusantara” di Gedung Auditorium, Kamis, 20 Oktober 2022.
Kepala PSSN Unas Iskandarsyah Siregar, S.S., M.Hum., mengatakan acara ini untuk merangsang minat para anak muda untuk peduli dengan kebudayaan asli Indonesia. Menurutnya, jika kebudayaan hilang, artinya hilangnya nilai dan peradaban sehingga kebudayaan perlu dijaga dan dilestarikan secara bersama-sama.
“Yang jelas hilangnya kebudayaan artinya hilang nilai. Hilangnya nilai-nilai itu artinya hilangnya peradaban jadi kita nggak mau peradaban nusantara ini hilang jadi kita harus sama-sama lestarikan,” ujarnya saat ditemui oleh tim Humas Unas setelah acara talkshow.
Terkait dengan fenomena budaya asing yang banyak digandrungi oleh kaum muda, Iskandarsyah menyatakan budaya asing memiliki sumber daya besar yang dapat mengintervensi budaya negara lain seperti Indonesia. Untuk menangkal hal itu, bangsa Indonesia harus menguatkan ideologi pembelaan.
“Jadi mulailah menikmati budaya sendiri. Lagu sendiri, tari sendiri dan berasal dari negara kita sendiri. Bukan tidak boleh menikmati yang dari luar tapi kita harus bela lebih dulu budaya kita sendiri,” kata Iskandarsyah.
Dalam talkshow ini turut dihadiri oleh Kepala Dewan Pakar PSSN Unas Dr. Samsur Rijal Yahaya, Budayawan Betawi Babeh Yahya Andi Saputra, Budayawan dan Sejarawan Betawi Babeh Ridwan Saidi, dan M. Kadek Rihardika sebagai Musisi. Tidak hanya itu, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan tarian tradisional dari Fakultas Bahasa dan Sastra. (*DMS)
