Guest Lecture Magister Ilmu Komunikasi, Ungkap TikTok sebagai Wadah Inovasi Ekonomi dan Demokrasi

Adapun tema yang diangkat bertajuk “Peran Tiktok Dalam Mendorong Kemajuan Ekonomi dan Demokrasi di Indonesia”. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Seminar Lt. 3, Gedung Menara UNAS, Ragunan, dan dihadiri oleh Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Drs. Adi Prakosa, M.Si., Moderator Dr. Yuri Alfin Aladdin, M.Si., M.I.Kom., dan Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UNAS Dr. Irfan Fauzi Arief, M.Si. serta para mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi baik dari konsentrasi Komunikasi Korporat maupun Komunikasi Politik.

Kegiatan ini dibuka dengan sambutan oleh Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Drs. Adi Prakosa, M.Si. yang menyoroti relevansi tema terhadap dinamika masyarakat saat ini.

Penyerahan buku karya Dr. Yuri Afrin Aladin selaku Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UNAS oleh Narasumber Jefri Pranata (kanan) kepada peserta

Dalam sambutannya, Adi mengatakan bahwa kehadiran TikTok tidak hanya berdampak pada sektor hiburan, tetapi telah berevolusi menjadi salah satu penggerak ekonomi kreatif, pemberdayaan UMKM, serta kanal demokrasi partisipatif. “Melalui TikTok, masyarakat mampu menciptakan peluang usaha, membuka lapangan kerja, dan memperkenalkan brand lokal hingga ke pasar global,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, TikTok telah menjadi medium penting dalam menyampaikan informasi dan ekspresi pendapat publik. “TikTok memungkinkan masyarakat untuk menyampaikan pandangan secara luas dan terbuka, termasuk dalam konteks politik dan pendidikan publik,” paparnya.

Moderator/ Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UNAS Dr. Yuri Afrin Aladin (kanan) saat menyampaikan kata pengantar sebelum narasumber menyampaikan materi

Moderator/ Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UNAS Dr. Yuri Afrin Aladin (kanan) saat menyampaikan kata pengantar sebelum narasumber menyampaikan materi

Namun, diskusi ini juga tidak menutup mata terhadap tantangan yang ditimbulkan oleh media sosial. Sekretaris Program Studi mengingatkan bahwa tidak seperti media massa yang tunduk pada regulasi seperti UU Pers dan kode etik jurnalistik, media sosial memiliki karakter bebas yang rawan disalahgunakan. “Perlu ada kesadaran kritis dari pengguna, karena konten di media sosial tidak selalu melalui proses verifikasi dan dapat memicu polarisasi di tengah masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Adi mengungkapkan bahwa fenomena polarisasi opini, yang sering kali muncul dalam momen politik seperti pemilu, turut menjadi pembahasan penting. Para narasumber menekankan perlunya literasi digital yang kuat agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar.

Selain sebagai wahana ekonomi, TikTok juga dinilai menjadi ruang ekspresi demokratis baru di era digital. Namun, menurut para akademisi, tantangannya adalah menjaga ruang ini tetap sehat dan bebas dari disinformasi.

Sebelum menutup sambutannya, Adi menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi ruang refleksi sekaligus pembelajaran kritis bagi mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UNAS. “Diskusi ini sangat membuka wawasan kami tentang bagaimana media sosial bisa menjadi alat strategis untuk kemajuan bangsa jika digunakan secara bijak,” ungkapnya.

Penyerahan cinderamata oleh Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Drs. Adi Prakosa, M.Si. (kiri) kepada narasumber Content Quality Specialist Tiktok Indonesia (Byte Dancer) Jefri Pranata (kanan)

Ia pun berharap diskusi seperti ini dapat menjadi sarana berbagi pengetahuan dan inspirasi untuk mengembangkan potensi digital secara produktif dan bertanggung jawab. “Mari jadikan teknologi sebagai alat untuk menciptakan perubahan yang positif, bukan sebaliknya,” tutupnya.

Usai sesi sambutan, kegiatan ini dilanjutkan dengan pemberian cinderamata, sertifikat kepada narasumber serta foto bersama. Setelah itu masuk ke sesi pemaparan materi.

Dalam pemaparannya, Jefri Pranata menjelaskan bagaimana algoritma TikTok bekerja dan mempengaruhi distribusi konten secara personal kepada setiap pengguna. Ia menyebutkan bahwa TikTok bukan hanya platform hiburan, namun juga menjadi sarana yang sangat potensial dalam mengembangkan UMKM, meningkatkan brand lokal, serta sebagai ruang partisipasi demokrasi digital.

“Setiap orang punya peluang yang sama untuk viral di TikTok, karena algoritmanya tidak mengandalkan jumlah followers, tapi keterlibatan audiens seperti komentar, likes, dan durasi menonton,” jelas Jefri. Ia juga membagikan beberapa tips teknis, seperti cara mempercepat video dan membuat tampilan lebih bersih saat menonton konten.

Jefri menambahkan bahwa TikTok kini menjadi new media dengan dampak nyata. “Dari sisi ekonomi, TikTok memberikan peluang besar untuk pelaku usaha lokal. Sedangkan dari sisi demokrasi, TikTok menjadi platform inklusif di mana anak muda dapat menyuarakan opini politik mereka, asalkan sesuai dengan community guideline,” ujarnya.

Namun, ia juga menyinggung tantangan yang dihadapi TikTok, terutama selama masa kampanye politik, seperti lonjakan laporan pengguna terkait ujaran kebencian. Jefri menegaskan bahwa TikTok secara global tidak menerima iklan dari partai politik atau tokoh politik sebagai upaya menjaga netralitas platform.

Dalam kesempatan ini, para peserta seminar juga diperkenalkan dengan fitur pencarian tren di TikTok yang disebut “Insert Creator Search“, dimana pengguna dapat menemukan insight dan tren konten yang sedang populer berdasarkan algoritma personal masing-masing.

Seminar ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana penanya terbaik mendapatkan hadiah berupa buku karya Dr. Yuri Afrin Aladin selaku Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UNAS. Diskusi berjalan dinamis dan memberikan pencerahan tentang pentingnya memahami serta memanfaatkan media sosial secara kritis dan produktif. (*DMS)

Bagikan :

Info Mahasiswa

Related Post

Unas Dorong Percepatan Jabatan Fungsional Bagi Dosen
Dorong Kewirausahaan, Rektor UNAS Terima Delegasi Panitia UNAS Expo
Eratkan Ukhuwah Keluarga Besar Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK) Adakan Buka puasa Bersama
Sastra Jepang Beri Kesempatan Mahasiswanya untuk Belajar ke Jepang
Perpaduan Ilmu Kedokteran dan Pemasaran, Jadi Langkah Baru Mahasiswa Ekonomi UNAS dalam Berwirausaha
Himakum UNAS lakukan PKM dan Penyuluhan Budaya Hukum di Desa Cibunian

Kategori Artikel

Berita Terbaru

Jadwal pelaksanaan PLBA T.A 2024/2025

Hari : Kamis 

Tanggal : 19 September 2024

Pukul : 07.00 – 17.00 WIB

Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FISIP
  2. FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
  3. FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
  4. FAKULTAS TEKNOLOGI  KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Hari : Jum’at

Tanggal : 20  September 2024

Pukul : 07.00 – 16.00 WIB

Tempat : Auditorium Universitas Nasional

FAKULTAS

  1. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
  2. FAKULTAS HUKUM
  3. FAKULTAS ILMU KESEHATAN
  4. FAKULTAS BIOLOGI DAN PERTANIAN

Tempat : Auditorium Universitas Nasional