Jakarta (UNAS) – Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Nasional (UNAS) menggandeng Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dalam kegiatan penyamaan persepsi terkait instrumen akreditasi Unggul. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Seminar Menara UNAS, Ragunan, pada Rabu (2/7).
Kepala BPM UNAS, Dr. Muhani, S.E., M.Si.M., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menyelaraskan pemahaman mengenai indikator baru yang menjadi acuan dalam proses akreditasi Unggul untuk beberapa program studi di UNAS.
“Terutama bagi program studi di Fakultas Bahasa dan Sastra, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Biologi dan Pertanian, serta Fakultas Hukum, yang saat ini tengah menyusun dan melengkapi dokumen akreditasi,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Muhani berharap, melalui penjelasan dari pihak BAN-PT, program studi dapat mulai merancang rencana kerja tahunan yang mengacu pada indikator akreditasi Unggul untuk lima tahun ke depan. “Sejak tahun pertama, indikator tersebut perlu dimasukkan ke dalam program kerja tahunan masing-masing,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan bahwa diskusi yang berlangsung diharapkan memberikan masukan konstruktif guna meningkatkan kualitas akreditasi program studi di FBS, FEB, FBP, dan FH.
Dalam kesempatan tersebut, hadir sebagai narasumber Anggota Dewan Eksekutif BAN-PT periode 2021–2026, Prof. H. Johni Najwan, S.H., M.H., Ph.D. Ia menjelaskan bahwa akreditasi merupakan proses penilaian berdasarkan kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti).
“Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan perguruan tinggi berdasarkan SN Dikti. Untuk itulah pemerintah membentuk BAN-PT sebagai lembaga pengembang sistem akreditasi nasional,” jelasnya.
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Prof. Johni turut memberikan tanggapan dan arahan terkait teknis akreditasi serta strategi peningkatan kualitas program studi di lingkungan UNAS.
Bagikan :